UJI ANTIINFLAMASI KAPSUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA LAM) DAN DAUN KARUK (PIPER SARMENTOSUM ROXB. EX. HUNTER) TERHADAP MENCIT (MUS MUSCULUS)

Tanaman obat yang digunakan secara empiris dalam pengobatan diantaranya daun kelor (Moringa Oleifera Lam) dan daun karuk (Piper sarmentosum Roxb. Ex. Hunter). Kandungan daun yang memiliki senyawa aktif yaitu vitamin, karotenoid, polifenol, asam fenolik, flavonoid, alkaloid, glukosinolat, isotiosianat, tanin, saponin dan oksalat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi pada kapsul kombinasi ektrak daun kelor (Moringa Oleifera Lam) dan daun karuk (Piper Sarmentosum Roxb.Ex.Hunter) terhadap mencit (Mus musculus). Antiinflamasi didefinisikan sebagai obat-obat atau golongan obat yang memiliki aktivitas menekan atau mengurangi peradangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental untuk mencari konsentrasi dosis yang mememiliki aktivitas antiinflamasi dari kapsul kombinasi ekstrak daun kelor (Moringa Oleifera Lam) dan daun karuk (Piper Sarmentosum Roxb. Ex. Hunter). Karagenin digunakan sebagai mediator radang pada telapak kaki mencit, pengujian antiinflamasi dibuat lima kelompok hewan uji masing-masing lima ekor mencit, kontrol negatif menggunakan Na-CMC, kontrol positif menggunakan natrium diklofenak dan sampel uji menggunakan kapsul kombinasi ekstrak daun kelor (Moringa Oleifera Lam) dan daun karuk (Piper Sarmentosum Roxb. Ex. Hunter) dengan variasi dosis 350 mg, 700 mg, dan 1050 mg. Pengukuran dilakukan tiap 1 jam selama 6 jam setelah diinduksi karagenin. Analisis data menggunakan metode One Way ANOVA untuk melihat ada tidaknya pengaruh variasi dosis kapsul kombinasi ekstrak daun kelor (Moringa Oleifera Lam) dan daun karuk (Piper Sarmentosum Roxb. Ex. Hunter) terhadap aktivitas antiinflamasi pada mencit (Mus Musculus). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya hambat terbesar yang dihasilkan pada kapsul kombinasi ekstrak daun kelor (Moringa Oleifera Lam) dan daun karuk (Piper Sarmentosum Roxb. Ex. Hunter) terjadi pada dosis 1050 mg dengan persentase inhibisi radang sebesar 23%, dosis 700 mg sebesar 22%, dan dosis 350 mg sebesar 13%. Hasil uji statistik didapatkan nilai P-Value 0,048<0,05. Dapat disimpulkan terdapat
pengaruh variasi konsentrasi kapsul kombinasi daun kelor dan daun karuk pada efektivitas
antiinflamasi pada mencit (Mus Musculus).