PELAKSANAAN TRIASE OLEH PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RSUD KOTA BANJAR

Rumah Sakit merupakan institusi yang memberikan pelayan kesehatan secara
paripurna. Instalasi Gawat Darurat yaitu gerbang utama masuknya penderita
gawat darurat dengan menggunakan sistem yaitu triase. Triase merupakan suatu
sistem untuk mengelompokan pasien yang memerlukan pertolongan pada
kelompok pasien gawat darurat atau bukan dengan menggunakan Australian
Triage Scale (ATS) yaitu pemilihan dalam menggolongkan pasien menggunakan
lima tingkat kegawatan dengan level pada tingkat satu merupakan kegawatan
yang tinggi. Pelaksanaan triase seringkali menjadi masalah dalam tatanan
pelayanan kesehatan yang akan membahayakan kehidupan pasien apabila tidak
dilakukan sesuai Standar Procedure Operational (SPO).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan triase oleh perawat di
Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kota Banjar meliputi posedur pelaksanaan
triase yaitu prosedur pertama pasien diterima <5 menit, prosedur kedua
dilakukan anamnesedan pemeriksaan singkat, prosedur ketiga bila jumlah >50
dilakukan diluar ruangan, prosedur ke empat melakukan screening berdasarkan
form.triase, dan prosedur kelima pasien dibedakan menurut kegawatannya sesuai
ATS.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif observasional, serta
menggunakan data primer, yang didapatkan dari lembar observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 177 responden pada pelaksanaan triase
prosedur pertama 171 orang (96,6%) sesuai SPO. Pada prosedur kedua 177
orang (100%) ketiga tidak ada hasil (0) dan ke empat 177 orang (100%)
dilakukan sesuai SPO. Pada prosedur kelima 167 orang (94,4%) telah d ilakukan
sesuai SPO. Keseluruhan pelaksanaan triase, yang sesuai dengan SPO adalah
161 orang (91,0%) dan tidak sesuai (9,0%).
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagian besar pelaksanaan triase di
RSUD Kota Banjar sudah dilakukan sesuai prosedur.