PERAWATAN LUKA DENGAN TEKNIK BALUTAN ABSORBENT DRESSING PADA PASIEN POST OPERASI ABSES SUBMANDIBULA

Latar Belakang: Abses submandibula merupakan suatu peradangan yang disertai pembentukan pus atau nanah terletak dalam satu kantung yang terbentuk pada jaringan yang disebabkan oleh infeksi. Pada umumnya sumber infeksi dalam ruang abses submandibula berasal dari proses infeksi dari gigi, dasar mulut, faring, kelenjar limfe submandibula. Keadaan ini adalah salah satu infeksi pada leher bagian dalam (deep neck infection). Menurut World Health Organization (WHO) penyakit infeksi mempunyai kontribusi cukup besar terhadap angka kematian sebesar 25 juta kematian diseluruh global pada tahun 2012, sepertiganya ditimbulkan oleh penyakit infeksi. Sedangkan menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 tentang abses rongga mulut di Jawa Barat yaitu dengan prevelensi 15,4%. Infeksi gigi adalah penyebab terbanyak insiden Angina Ludovici yaitu sebesar 52,2% diikuti oleh infeksi abses submandinula 48,3%, dan parafaring Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi kasus deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan. Dengan partisipan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi. Tujuan: Mampu melaksanakan dan mendemonstrasikan asuhan keperawatan terhadap intervensi perawatan luka dengan teknik balutan absorbent dressing pada pasien post operasi abses submandibula secara komprehensif dengan meliputi aspek bio, psiko, sosial budaya, dan spiritual dengan menggunakan proses keperawatan. Hasil: Hasil studi kasus setelah diberikan perawatan luka dengan teknik balutan absorbent dressing pada pasien post operasi, klien mengatakan luka operasi membaik, tidak menimbulkan tanda-tanda infeksi dan komplikasi. Sehingga intervensi memberikan dampak positif terhadap penyembuhan luka dan mengalami perbaikan. Simpulan:Kesimpulan dari asuhan keperawatan yang mengalami post operasi abses submandibula dengan data klien mengeluh terdapat luka terbuka dibagian pipi kanan bawah. Dan penulis menemukan masalah keperawatan yaitu kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka pembedahan. Untuk intervensi yang diberikan yaitu perawatan luka dengan teknik balutan absorbent dressing untuk mencegah terjadinya infeksi dan komplikasi.