KOMPRES HANGAT UNTUK MENURUNKAN SKALA NYERI PADA PASIEN POST OPERASI APENDIKTOMI

Latar Belakang: Apendiktomi adalah tindakan pembedahan untuk mengangkat apendiks yang dilakukan untuk menurunkan risiko perforasi. Apendiktomi dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan risiko perforasi lebih lanjut seperti peritonitis atau abses. Word Health Organization (WHO) mengungkapkan bahwa pelayanan bedah di dunia adalah sebesar 1,4% sebagian besar karena kasus apendisitis. Apendiktomi merupakan penyakit tidak menular tertinggi kedua di Indonesia pada rawat inap di rumah sakit. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2018) kasus apendisitis di Indonesia berjumlah 85.755 orang dengan jumlah prevalensi di Provinsi Jawa Barat sebanyak 7.463 orang. Metode: Penelitian iini menggunakan desain studi kasus deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan. Dengan partisipan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan dokumentasi. Tujuan: Mampu melaksanakan dan mendemonstrasikan asuhan keperawatan secara komprehensif dengan meliputi aspek bio, psiko, sosial budaya dan spiritual dengan menggunakan proses keperawatan. Pada pasien post operasi apendiktomi dengan intervensi pemberian kompres hangat untuk menurunkan skala nyeri. Hasil: Hasil studi kasus setelah diberikan teknik non farmakologi kompres hangat pasien mengatakan nyeri menurun, sehingga intervensi yang diberikan memiliki perkembangan yang cukup signifikan terhadap penurunan nyeri. Simpulan : Kesimpulan dari asuhan keperawatan yang mengalami nyeri pada pasien post apendiktomi dengan data klien mengeluh nyeri. Dan penulis menemukan masalah keperawatan yaitu nyeri akut berhubungan dengan luka insisi post operasi apendiktomi. Untuk intervensi yang diberikan dengan teknik nonfarmakologi yaitu kompres hangat untuk menurunkan skala nyeri dan intervensi diberikan selama 4 hari.