INTERVENSI KOMPRES BAWANG MERAH UNTUK MENURUNKAN SUHU TUBUH PADA PASIEN EPILEPSI DENGAN HIPERTERMI

Latar Belakang : Epilepsi adalah penyakit saraf yang gejalanya timbul mendadak dengan serangan berulang, penurunan kesadaran, dan dapat disertai atau tidak disertai kejang(Adi Nugroho & Irdawati, 2016). Menurut data World Health Organization (WHO), hampir 80% epilepsi diseluruh dunia berada di negara-negara miskin, prevalensi epilepsi dinegara maju berkisar 3.5-10.7 per 1.000 penduduk (Theadore et al., 2006) sedangkan tinjauan terbaru prevalensi epilepsi di Asia mulai dari 1.5-14 per 1.000 penduduk di Amerika Latin mulai dari 5.1 menjadi 57 per 1.000 penduduk dan di Afrika Sub-Sahara mulai dari 5.2 hingga 74.4 per 1.000 penduduk (Mac et al.,2007; preux,2005). Di Indonesia menyebabkan epilepsi tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat (Harsono,2007) hasil survei di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada tahun 2012- 2014 kasus epilepsi sekitar 0.4% (Chandra, 2014). Pasien pediatri terutama pada masa bayi dan anak merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat sehingga memiliki perbedaan karakteristik yang menyebabkan perbedaan farmakokinetik, farmakodinamik, efektivitas dan efek samping obat dengan pasien dewasa(Veryanti & Manaf, 2016). Tujuan : Untuk memperoleh pengalaman secara nyata dan mampu melaksanakan prosesasuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, menentukan diagnosa keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi. Metode : Yaitu metode deskriptif berupa studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan yang memberi gambaran nyata dalam asuhan keperawatan yang diberikan dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, studi literatur dan dokumentasi. Hasil : Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada An. A dari tahap pengkajian, menentukan diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi. Penulis menemukan diagnosa keperawatan diantaranya : Hipertermi berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh. Kesimpulan : Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan penulis menemukan diagnosa keperawatan yaitu Hipertermi berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh masalah keperawatan sudah teratasi namun asuhan keperawatan perlu diberikan terus menerus dengan pemantauan dari keluarga dalam upaya mencapai kesembuhan yang optimal.