TERAPI SPIRITUAL PADA KLIEN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Latar Belakang: Resiko Perilaku kekerasan adalah salah satu respon terhadap stressor dihadapi oleh seseorang, yang di tunjukan dengan perilaku kekerasan baik pada diri sediri maupun orang lain dan lingkungan baik secara verbal maupun non-verbal. Maka penanganan pasien dengan risiko perilaku kekerasan perlu dilakukan secara cepat dan tepat. Penanganan pasien dengan risiko perilaku kekerasan dapat dilakukan dengan cara farmakologi dan strategi pelaksanaan. Salah satu penangan pada pasien risiko perilaku kekerasan yaitu dengan terapi spiritual. Terapi spiritual adalah suatu terapi yang dilakukan dengan cara mendekatkan diri terhadap kepercayaan yang dianutnya. Bentuk dari terapi spiritual dalam penelitian ini adalah berwudhu dan dzikir Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan terapi spiritual terhadap kemampuan pasien mengontrol resiko perilaku kekerasan. Word Health Organization (WHO) memprediksi masalah kesehatan jiwa akan mengalami peningkatan hingga 25% pada tahun 2030. Di Indonesia, jumlah penduduk yang mengalami gangguan jiwa berat sekitar 6 sampai 7 orang per 1000 penduduk, meningkat dari tahun 2013 sekitar 1 sampai 2 orang per 1000 penduduk (Kementerian Kesehatan RI, 2018). Survey lain menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah kasus skizofrenia di Indonesia dari 0,22% menjadi 0,23% (tahun 2007-2017). Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi kasus deskriptif dan pendekatan asuhan keperawatan. Dengan partisipan Tn.S 54 thn keluhan Resiko Perilaku Kekerasan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data dengan cara wawancara, dan menggunakkan terapi spiritual. Tujuan: Mampu melaksanakan dan mendemonstrasikan asuhan keperawatan Dan menggambarkan terapi spiritual dalam menurunkan Resiko Prilaku Kekerasan secara komprehensif dengan meliputi aspek bio, psiko, sosial budaya dengan menggunakan proses keperawatan dan penerapan terapi spiritual Hasil: Hasil studi kasus setelah diberikan Terapi Spiritual pasien mengatakan bisa mengontrol emosi nya sehingga intervensi yang diberikan berhasil. Simpulan : Kesimpulan dari asuhan keperawatan yang mengalami Resiko Prilaku Kekerasan pada pasien Harga Diri Rendah, pasien sudah mulai mampu mendemonstrasikan cara mengontrol marah dengan terapi spiritual.