EFEKTIVITAS TERAPI PSIKORELIGIUS DZIKIR TERHADAP KEMAMPUAN PASIEN DALAM MENGONTROL HALUSINASI PENDENGARAN

Latar Belakang: Halusinasi pendengaran adalah halusinasi yang paling sering dialami oleh penderita gangguan mental misalnya mendengar suara melengking, mendesir, bising, dan dalam bentuk kata-kata atau kalimat individu merasa suara itu tertuju padanya, sehingga penderita sering terlihat bertengkar atau berbica dengan suara yang di dengarnya. Salah satu penanganan pada pasien halusinasi pendengaran yaitu dengan cara terapi psikoreligius dzikir. Terapi Psikoreligius Dzikir adalah suatu terapi yang dilakukan dengan cara mendekatkan diri klien terhadap kepercayaan yang dianutnya. Bentuk dari terapi psikoreligius dalam penelitian ini adalah dzikir kepada Allah SWT. Peneliti ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan terapi psikorelegius dzikir terhadap kemampuan pasien mengontrol halusinasi pendnegaran. World Health Organization, 2019). National Institute of Mental Health (NIMH) memprediksi masalah kesehatan jiwa akan mengalami peningkatan hingga 25% pada tahun 2030. Di Indonesia, jumlah penduduk yang mengalami gangguan jiwa berat sekitar 6 sampai 7 orang per 1000 penduduk, meningkat dari tahun 2013 sekitar 1 sampai 2 orang per 1000 penduduk (Kementerian Kesehatan RI, 2018). Metode: Penilitian ini menggunakan desain studi kasus deskriptif dan pendekatan asuhan keperawatan. Dengan partisipan Tn. D 40 tahun keluahan Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran berdasarkan kriteria hasil inklusi dan ekslusi. Pengumpulan data dengan cara wawancara, dan menggunakan terapi psikoreligius dzikir. Tujuan: Mampu melaksanakan dan mendemonstrasikan asuhan keperawatan dan menggambarkan terapi psikoreligius dalam menurunkan gangguan persespi sensori : halusinasi pendengaran secara komprehensif dengan meliputi aspek bio, psiko, sosial budaya dengan menggunakan proses asuhan keperawtaan dan penerapan terapi psikoreligius dzikir. Hasil: Hasil studi kasus setelah diberikan Terapi Psikoreligius pasien mengatakan bisa menghardik halusinasinya sehingga intervensi yang diberikan berhasil. Kesimpulan: Kesimpulan dari asuhan keperawatan yang mengalami Gangguan Persepsi Sensori : halusinasi pendengaran pada pasien Isolasi Sosial, pasien sudah mulai mampu mendemonstrasikan cara menghardik dengan terapi psikoreligius dzikir.