KOMPRES DAUN DADAP SEREP (ERYTHRINA LITHOSPERMA MIQ) UNTUK MENURUNKAN SUHU TUBUH PADA ANAK HIPERTERMIA

Latar Belakang: Hipertermia merupakan suatu gangguan yang sering terjadi pada bayi dan anak apabila suhu tubuh anak mencapai kenaikan suhu sekitar 0,8˚C sampai 1,1˚C yaitu lebih dari suhu 38˚C (diatas suhu tubuh normal seseorang). Selain pemberian antipiretik, penurunan suhu tubuh dapat dilakukan tindakan secara fisik yaitu pemanfaatan pengobatan trandisional. Salah satu tanaman obat termasuk obat tradisional berkasiat yang mempunyai efek samping yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan obat kimia. Oleh karena itu penggunaan obatobatan tradisional turun menurun dan masih dilakukan dikalangan masyarakat yaitu pemberian kompres ramuan daun dadap serep yang dapat menurunkan suhu tubuh anak pada hipertermia. Tujuan: Studi kasus ini adalah untuk menggambarkan hasil asuhan keperawatan kompres daun dadap dalam menurunkan suhu tubuh anak. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan yang berfokus pada asuhan keperawatan secara komprehensif. Penelitian dilakukan di Desa Margamulya, Kabupaten Tasikmalaya. Partisipan dalam penelitian ini adalah anak umur 4 tahun, perempuan, dengan masalah suhu tubuh yang meningkat.. Proses asuhan keperawatan difokuskan pada masalah utama yaitu terhadap suhu tubuh pasien tersebut. Data objektif dan data subjektif menjadi rujukan secara berkala untuk mendapatkan hasil saat dilakukan intervensi. Hasil: Dalam studi kasus ini didukung oleh data objektif dan data subjektif. Data subjektif yang didapatkan adalah ibu klien memberikan pengakuan bahwa anaknya mengalami hipertermia disertai dengan dehidrasi Sedangkan, data objektif yang didapatkan adalah suhu tubuh klien 39˚C dan mukosa bibir kering. Kesimpulan: Intervensi yang dilakukan diduga efektif dalam menurunkan suhu tubuh pada klien. Secara teoritis, penelitian ini tidak bertentangan dengan penelitian sebelumnya sehingga dapat menjadi rujukan dalam penelitian yang akan datang. Sedangkan, secara klinis, intervensi yang dilakukan dapat menjadi salah satu alternatif dalam pengkajian keperawatan untuk mengetahui kondisi pasien yang mengalami hipertermia disertai dengan dehidrasi di rumah sakit, puskemas, ataupun klinik kesehatan lainnya.