PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL MELALUI TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL MENARIK DIRI DI RUANG TANJUNG BLUD RSU KOTA BANJAR

Latar Belakang. Isolasi sosial merupakan kondisi dimana pasien selalu merasa sendiri dan kehadiran orang lain dinilai sebagai ancaman. Prevalensi penderita skizofrenia di Indonesia adalah 0,3 sampai 1%. Biasanya timbul pada usia sekitar 18 tahun sampai 45 tahun, Penduduk indonesia diperkirakan berjumlah 200 juta jiwa maka sekitar 2 juta jiwa menderita skizofrenia (Sutinah, 2018) Tujuan. Untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pemberian TAK sosialisasi: Kemampuan Memperkenalkan Diri, Kemampuan Berkenalan untuk Mengatasi gangguan menarik diri isolasi sosial pada pasien skizofrenia di BLUD RSU Kota Banjar Metode. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penulis mengambil satu klien untuk dijadikan subjek studi kasus yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara observasi dan dokumentasi. Hasil. Hasil studi kasus pada tahap pengkajian didapatkan hasil bahwa tidak mau bertemu banyak orang , kontak mata klien kurang, Interaksi dengan sesama pasien di bangsal pasif. Intervensi yang digunakan pada studi kasus ini yaitu menggunakan strategi pelaksanaan isolasi sosial dengan fokus kepada kemampuan interaksi sosial. Intervensi fokus yang digunakan yaitu dengan penerapan terapi aktivitas kelompok isolasi sosial. Kesimpulan. Selama dilakukan intervensi tiga pertemuan ada perubahan pada kemampuan interaksi sosial baik pada kemampuan memperkenalkan diri, kemampuan berkenalan dan kemampuan bercakap-cakap dari nilai 0 sampai dengan nilainya 4.