INTERVENSI PEMBERIAN TELUR REBUS TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA POST OPERASI PROSTATEKTOMI BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA (BPH)

BPH (Benigna Prostat Hyperplasia) merupakan suatu penyakit dimana terjadi pembesaran dari kelenjar prostat akibat hyperplasia jinak dari sel-sel yang biasa terjadi pada laki-laki berusia lanjut. kelainan ini ditentukan pada usia 40 tahun dan frekuensinya makin bertambah sesuai dengan penambahan usia. Salah satu penatalaksanaan untuk sebagian besar pasien dilakukan pembedahan, seperti prostatektomi terbuka, perubahan pasca operasi menyebabkan penderitanya mengalami penurunan Pengetahuan dalam pemenuhan kebutahan pola nutrisi yang mampu mempercepat proses penyembuhan luka post operasi. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan yaitu pemberian pengetahuan pemenuhan nutrisi yang dapat memperoses penyembuhan luka selain dapat meningkatkan kemampuan pengetahuan klien, intervensi tersebut juga dinilai dapat meningkakan proses pemulihan luka post operasi. Studi ini dilakukan untuk mempresentasikan intervensi pemberian pengetahuan pemenuhan untuk mempercepat proses penyembuhan luka post operasi. Penelitian ini menggunakan metode asuhan keperawatan, mencakup pengkajian, merumuskan diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi yang dilakukan selama 4 hari di ruangan Anggrek BLUD RSU Kota Banjar. Penegakan diaganosa keperawatan mengacu pada Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan evaluasi keperawatan didokumentasikan dengan metode SOAPIER. Diagnosa keperawatan Defisit Pengetahuan berhubungan dengan pengetahuan pemenuhan pola nutrisi untuk proses penyembuhan luka post operasi dengan nomor diagnosa D.0111, diberikan intervensi pemberian dan pemenuhan pola nutrisi telur rebus selama 4 hari dengan durasi waktu 20 menit dalam sehari, setelah intervensi dilakukan, masalah keperawatan defisit pengetahuan dan pemenuhan pola nutrisi terhadap klien teratasi ditandai dengan peningkatan fase penyembuhan luka di hari ke 4 ditandai dengan adanya kulit baru (epitelisasi) bewarna merah muda pada tepi luka. Dari tahap proses penyembuhan luka klien tersebut sudah memasuki Fase Proliferasi / Epitelisasi yang biasanya fase tersebut berlangsung dari hari ke 6 sampai dengan 3 minggu. Pemberian intervensi pemenuhan pola nutrisi terbukti bermanfaat untuk meningkatkan proses penyembuhan post operasi manfaat terap akan maksimal apabila dilakukan secara berkala dan bertahap.