PENERAPAN RENTANG GERAK (ROM) PASIF PADA NY.I YANG MENGALAMI STROKE DENGAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK

Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak. Menurut WHO (World Health Organization) secara global sebanyak 15 juta mengalami stroke. Penderita stroke akan mengalami kehilangan fungsi motorik dan sensorik yang mengakibatkan hemiparesis, hemiplegia, serta ataksia. Akibat adanya gangguan motorik pada otak, maka otak akan diistirahtkan sehingga menyebabkan kekakuan otot. Tindakan keperawatan pada stroke yaitu melakukan latihan rentang gerak atau sering disebut Range Of Motion (ROM) bermanfaat untuk menghindari adanya komplikasi akibat kurang gerak, seperti kontraktur, kekakuan sendi. Studi ini bertujuan mendapatkan gambaran penerapan ROM dalam asuhan keperawatan pada pasien stroke dengan gangguan mobilitas fisik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptik analitik dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengambilan sampel accidental sampling. Sampel yang diambil yaitu 1 orang klien dengan stroke. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi. Penerapan rentang gerak (ROM) pasif pada Ny.I yang mengalami stroke dengan gangguan mobilisasi fisik dapat disimpulkan bahwa proses tindakan keperawatan yang dilakukan sebagian besar dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Hal ini didukung oleh hal motivasi klien untuk mengatasi masalah kesehatan terhadap keterbatasan rentan gerak serta adanya dukungan dari keluarga untuk melakukan penerapan ROM