EFEKTIFITAS LATIHAN ROM DALAM MEMINIMALISIR DELIRIUM PADA PASIEN STROKE DI RSUD CIAMIS

Latar Belakang: Stroke merupakan penyakit disfungsi neuroligis akut, dengan onset gejala dan tanda yang tiba-tiba konsisten dengan area fokus disfungsi otak. Kurangnya pengetahuan keluarga dan keterlambatan perawatan medis dapat berdampak signifikan pada kecacatan dan tingginya angka kematian. Menurut informasi yang di ambil dari World Health Organization, Stroke membunuh satu orang setiap enam detik di dunia. Yang dimana 5 juta penderita tersebut mengalami kecacatan dan 5 juta penderita lainya mengalami kematian. Untuk mencegah terjadinya komplikasi penyakit lain perlu dilakukan latihan mobilisasi yaitu dengan latihan ROM. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektifitas rom dalam meminimalisir terjadinya delirium terhadap pasien stroke di RSUD Ciamis. Metode: penelitian ini menggunakan pendekatan studi kohort yang berjenis Kohort Prospektif yang dilakukan selama kurang lebih 3 bulan. Hasil: jumlah pasien stroke dengan delirium didapatkan oleh peneliti yaitu 14 orang, hasil analisis uji Wilcoxon menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan tingkat delirium responden sebelum dan sesudah pemberian ROM pada pasien stroke dengan delirium dengan p value 0,180 > 0,05. Kesimpulan: tingkat delirium responden sebelum dilakukan ROM rata-rata adalah delirium hipoaktif, tingkat delirium responden sesudah dilakukannya ROM rata-rata adalah delirium hipoaktif, dalam penelitian ini, latihan ROM dianggap kurang efektif dalam meminimalisir delirium pada pasien stroke karena kurang signifikannya penurunan nilai delirium sebelum dan sesudah dilakukan ROM.