GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN ANTI HCV PADA PENDERITA THALASEMIA YANG RUTIN TRANSFUSI DARAH DI RSUD CIAMIS

Transfusi darah pada thalasemia mayor merupakan pengobatan yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi anemia, pasien thalasemia rentan terhadap infeksi akibat faktor penyakitnya maupun akibat pengobatannya, komplikasi pada pengobatan thalasemia adalah terjadinya infeksi virus yang ditransmisikan melalui transfusi darah. Transfusi darah merupakan media yang sangat penting dalam penularan infeksi virus Hepatitis C. Pemeriksaan Anti HCV ini menggunakan metode Imunokromatografi (ICT) yang pelaksaannya mudah dikerjakan, sederhana dan menggunakan waktu lebih pendek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya Anti HCV dalam tubuh penderita thalasemia yang rutin transfusi darah di RSUD Ciamis. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif, dengan jumlah sampel 66 responden dengan teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu (purposive sampling). Hasil pemeriksaan Anti HCV pada penderita thalasemia yang rutin transfusi darah di RSUD Ciamis menunjukan 2 (3%) orang positif hepatitis C dan 64 (97%) orang negatif hepatitis C.