STUDI KASUS TERAPI BERMAIN MENGGUNAKAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BAHASA PADA ANAK

Anak pra sekolah adalah anak yang berumur antara 3-6 tahun. pada usia ini kemampuan kognitif dan sosial yang terjadi selama masa toddler mengalami penyempurnaan meskipun ada beberapa data menunjukan angka kejadian anak dengan keterlambatan bicara (speech delay) cukup tinggi. Gangguan bicara dan bahasa yang tidak diterapi dengan tepat setelah melewati periode kritis akan menyebabkan gangguan kemampuan membaca, kemampuan verbal, perilaku, penyesuaian psikososial, dan kemampuan akademis yang buruk. Identifikasi dan intervensi secara dini diperlukan untuk mencegah terjadinya gangguan dan hambatan tersebut dengan cara bermain boneka tangan. Tujuan studi kasus ini adalah melaksanakan asuhan keperawatan pada anak serta untuk melihat efektivitas dari pendekatan terapi bermain yang menggunakan media boneka tangan terhadap masalah keterampilan bahasa. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. serta dilakukan pre test intervention dan post test intervention. Asuhan keperawatan ini dilakukan selama tiga hari dengan menggunakan intervensi terami bermain dengan media boneka tangan. Subyek pada studi kasus ini adalah anak yang mengalami speech delay. Dengan teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan dokumentasi. Hasil studi kasus pada tahap pengkajian diketahui bahwa keterampilan bahasa An.R baru mulai berkembang dengan diagnosa gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan hambatan lingkungan ditandai dengan tidak mau bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang, menunjukan respon yang tidak sesua i. Intervensi dan implementasi yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan bahasa dan gangguan komunikasi verbal adalah dengan Terapi Bermain Menggunakan Media Boneka Tangan Untuk Meningkatkan Keterampilan Bahasa Pada Anak. Selama dilakukan intervensi empat klai pertemuan terdapat sedikit peningkatan pada kemampuan bahasa pada klien dari mulai berkembang menjadi berkembang sesuai harapan dengan nilai pengisian angket di hari pertama sebesar 47,5 dan hari emepat dilakukan pengisian angket lagi dengan nilai yang didapat sebesar 53,5. Serta studi kasus ini sudah mencapai terget capaian yang di rencanakan oleh peneliti yaitu keterampilan bahasa meningkat, kemampuan berbicara meningkat serta kesesuaian ekspresi wajah/tubuh meningkat.