PENERAPAN TERAPI AKUPRESUR UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI BLUD RSU KOTA BANJAR

Latar Belakang: Post partum adalah masa sesudah persalinan atau sering dikenal dengan masa nifas (puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pemulihan kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Post partum adalah masa 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi sampai kembali keadaan normal sebelum hamil. Pelayanan kesehatan tradisional menurut WHO yaitu gabungan pengetahuan, keterampilan dan praktik yang berdasarkan pada teori, keyakinan dan pengalaman yang dari kebudayaan tertentu, baik yang dapat dijelaskan maupun tidak, yang digunakan dalam pemeliharaan kesehatan serta pencegahan, diagnosis, perbaikan atau pengobatan penyakit fisik dan mental dengan akupresur. Tujuan: Studi kasus ini adalah untuk menggambarkan hasil pengaruh terapi akupresur untuk meningkatkan produksi asi pada klien post partum spontan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan yang berfokus pada intervensi keperawatan. Penelitian dilakukan di Ruangan Teratai 2 RSUD Kota Banjar pada tanggal 2 Juni 2023 hingga tanggal 4 Juni 2023. Partisipan dalam penelitian ini adalah Ny.W umur 32 tahun, perempuan, mengeluh pengeluaran asi hanya sedikit. Proses keperawatan difokuskan pada masalah utama yaitu menyusui tidak efektif. Data objektif dan data subjektif menjadi rujukan secara berkala untuk mendapatkan hasil saat dilakukan pengkajian. Instrumen yang digunakan adalah leaflet. Hasil: Dalam studi kasus ini didukung oleh data objektif dan data subjektif. Data objektif yang didapatkan adalah pasien memberikan pengakuan bahwa Payudara tidak teraba kencang, payudara bersih tidak ada lesi dan kemerahan, tekanan Darah 120/80 mmHg, suhu 36,6oC , nadi 86x/menit, respirasi 20x/menit. Sedangkan data subjektif yaitu pengakuan pasien dengan mengeluh pengeluaran asi sangat sedikit. Kesimpulan: intervensi yang dilakukan diduga efektif terhadap pengaruh terapi akupreseur dalam meningkatkan pengeluaran ASI pada pasien post partum. Secara teoritis, penelitian ini tidak bertentangan dengan penelitian sebelumnya sehingga dapat menjadi rujukan dalam penelitian yang akan datang. Sedangkan, secara klinis, intervensi yang dilakukan untuk permasalahan menyusui tidak efektif dapat menjadi salah satu alternatif agar permasalahan keperawatan di rumah sakit, puskemas, ataupun klinik kesehatan lainnya hilang.