GAMBARAN GLUKOSA URIN METODE BENEDICT PADA MAHASISWA STIKES MUHAMMADIYAH CIAMIS YANG DIBERIKAN TABLET VITAMIN C 500 mg

Pemeriksaan glukosa urin adalah analisis kimia terhadap urin yang paling sering dilakukan akibat gejala tidak spesifik yang berkaitan dengan diabetes melitus. Berdasarkan reaksi reduksi urin metode benedict memiliki beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil secara signifikan. Salah satunya adalah konsumsi vitamin C yang diekskresikan selama 5 jam oleh ginjal akan terdapat dalam urin sehingga menyebabkan ketidak akuratan dalam hasil pemeriksaan yaitu menghasilkan positif palsu. Dosis minimum yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan yaitu 500mg/hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran glukosa urin metode benedict pada mahasiswa STIKes Muhammadiyah Ciamis yang diberikan tablet vitamin C 500mg. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Klinik STIKes Muhammadiyah Ciamis pada bulan februari 2021 dengan jumlah 42 responden yang merupakan mahasiswa Program Studi D3 Analis Kesehatan STIKes Muhammadiyah Ciamis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Data yang digunakan merupakan data primer yang disajikan dalam bentuk tabel yang dilengkapi dengan narasi. Berdasarkan hasil penelitian, seluruh responden yang berjumlah 42 orang sebelum diberikan vitamin C didapatkan hasil yang negatif, kemudian setelah 5 jam diberikan vitamin C 500mg didapatkan hasil 35 (83,3%) responden mempunyai kadar glukosa urin 1+, 6 (14,3%) responden mempunyai kadar glukosa urin 2+, 1 (2,4%) responden mempunyai kadar glukosa urin 3+